Trenggiling merupakan mamalia bersisi yang memiliki cakar untuk menggali ke tanah. Hal ini bertujuan untuk membuat tempat tinggal dan membongkar sarang semur serta raya untuk menjadi mkananannya sekaligus membuat tanah menjadi teraduk dan terareasi sehingga meningkatkan kualitas tanah dan membantu siklus dekomposisi, yang mana menyediakan substrat yang sehat bagi tumbuhan-tumbuhan di atasnya untuk tumbuh (https://wildfor.life/)
Namun, sangat disayangkan akhir – akhir ini trenggiling dinyatakan terancam punah akibat maraknya perdangan illegal terutama sisik dan daging. Oleh karena itu Alobi Foundation yang menjadi tempat rehabilitasi dan penyelamatan satwa sangat mendukung adanya pelestarian terhadap trenggiling. Penyelamatan satwa yang baik tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat setempat.
Melalui beberapa kesempatan tim Alobi Foundation bersama dengan BKSDA Sumsel aktif mengadakan sosialisasi mengenai pentinganya menjaga dan melindungi flora dan fauna yang ada khususnya di daerah Bangka Belitung.
Adanya dukungan masyarakat sangat di rasakan oleh tim melalui berbagai kesempatan seperti adanya usaha penyelamatan satwa liar berjenis Trenggiling yang ditemukan oleh warga pada Rabu (01/12). Warga yang bertempat di Jebus ini langsung menyerahkan ke kantor Polsek Jebus yang kemudian langsung di amankan dan diserahkan kepada tim Alobi DPC Bangka Barat
Tim sangat berterimakasih kepada peran aktif masyarakat yang telah peduli dan mau menyerahkan trengiling ini untuk di lepasliarkan kembali ke habitatnya. Tim juga sangat mengapresiasikan langkah dari Tim Polsek Jebus yang sigap dalam penyelamatan satwa milik negara yang dilindungi dan hampir punah ini.
Salam Lestari
Alobi Foundation
Penulis :
Kila Nurtjahya
Langka Sani