You are currently viewing Fenomena Migrasi Burung Pantai, dari Australia Singgah di Sinarjaya Plampang

Fenomena Migrasi Burung Pantai, dari Australia Singgah di Sinarjaya Plampang

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (20 November 2021)

Komunitas Sumbawa Biodiversity (SubBio) melakukan pengamatan burung pantai migran di areal pertambakan Dusun Sinarjaya, Desa Sepayung, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, belum lama ini. Areal pertambakan tersebut berbatasan langsung dengan kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) RKT 81 BKPH Empang.

Dari kegiatan komunitas yang peduli terhadap kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Sumbawa itu, terpantau 16 spesies burung pantai yang bermigrasi dari belahan bumi utara khatulistiwa. Mereka terbang dari Benua Eropa dan Asia Utara ke berbagai wilayah Indonesia untuk menghindari musim dingin (winter) yang segera tiba di sana (November-Februari). Sebab ketika musim dingin, kondisinya tidak memungkinan bagi burung-burung tersebut untuk mencari makan.

“Fenomena migrasi ini terjadi setiap tahun. Karena itu komunitas SubBio melakukan pengamatan ini sebagai pengulangan dari kegiatan yang sama pada tahun 2020 lalu. Saat itu ditemukan 8 spesies burung pantai migran dan 2 ekor Burung Pelikan Australia,” kata Pembina Sumbawa Biodiversity, dr. Oka Dwi Po didampingi Yudistira Sukma, Sekjen SumBio.

Indonesia diketahui menjadi salah satu lokasi penting tujuan burung pantai bermigrasi. Sebab iklim Indonesia yang relatif hangat sepanjang tahun bisa menyediakan pakan yang dibutuhkan oleh sekawanan burung tersebut. Jumlah burung pantai yang bermigrasi mencapai jutaan ekor.

Beberapa lokasi penting persinggahan burung pantai migran di Indonesia, sebut Doktor Oka, di antaranya adalah Pantai Cemara di Sumatera, Muara Gembong di Jawa, serta Pulau Serangan di Bali. Di sebut penting sebab pada area-area itu jumlah burung pantai migran yang terpantau bisa mencapai ribuan bahkan ratusan ribu ekor.

Baca Juga  LPBJP Yakin Proyek Pasar Modern Brang Bara Dibangun Tahun ini

Untuk Pulau Sumbawa, hingga saat ini areal pertambakan Sinarjaya diperkirakan merupakan lokasi  terpenting bagi persinggahan migrasi burung-burung pantai tersebut. Sebab areal pertambakan itu menyediakan habitat yang baik untuk beristirahat dari perjalanan terbang ribuan kilometer, ketersediaan pakan yang cukup dan juga aman dari aktivitas penangkapan atau penembakan burung liar.

Jumlah total burung pantai migran yang terpantau di lokasi pertambakan Sinarjaya itu terhitung lebih dari 300 ekor. Dari yang berukuran kecil seperti Kedidi leher merah, hingga yang berukuran sebesar ayam kampung seperti Gajahan besar. Beberapa spesies burung migran lain yang terpantau di antaranya adalah Trinil kaki merah, Trinil kaki hijau, Cerek pasir besar, Cerek kernyut, serta Biru laut ekor hitam.

Pada pengamatan tahun 2021 ini, Komunitas SubBio juga melihat hadirnya 12 ekor burung Pelikan Australia dan 1 ekor burung Camar perak yang juga datang dari benua Australia. Burung pelikan merupakan burung besar berukuran 152-183 centimeter pemakan ikan dan udang yang bermigrasi dari Benua Australia.

Menurut penduduk sekaligus pengelola tambak, burung pelikan biasa terlihat beraktivitas mencari makan dan tidur di area pertambakan. Jumlahnya bahkan bisa mencapai 60-an ekor. Mereka mudah terpantau terutama saat musim penghujan.

Untuk jenis Burung Camar perak, catatan ilmiah kehadirannya di Indonesia sangatlah minim. Tercatat di literatur hanya pernah terlihat di Pulau Serangan Bali pada tahun 2009. Sehingga pertemuannya kali ini di Pulau Sumbawa merupakan catatan penting bagi ilmu pengetahuan.

Baca Juga  Mari Sukseskan Program Upsus Pajale di Sumbawa

Hal tersebut juga semakin menguatkan arti pentingnya lokasi pertambakan Dusun Sinarjaya dan Pulau Sumbawa pada umumnya akan jalur migrasi bagi burung-burung pantai.

Dikatakan Doktor Oka, Komunitas SubBio akan terus aktif memantau keberadaan burung-burung pantai migran di area pertambakan Sinarjaya itu hingga periode kepulangan mereka ke negara asal di Bulan Februari 2022 mendatang.

Diharapkan, penduduk dan instansi terkait di lokasi tersebut dapat terus menjaga keberadaan burung-burung pantai itu sehingga keberlangsungan fenomena migrasi burung pantai di Kabupaten Sumbawa dapat terus terjadi setiap tahunnya. Bahkan bisa menarik minat wisatawan untuk turut menikmati fenomena tersebut. (SR)

Sumber : www.samararea.com

https://www.samawarea.com/2021/11/20/fenomena-migrasi-burung-dari-australia-singgah-di-sinarjaya-plampang/ (diakses pada Senin 22 November 2021)

Leave a Reply