You are currently viewing Rescue 1 Ekor Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang Terdampar di Pantai T.Ular Muntok Bangka Barat

Rescue 1 Ekor Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang Terdampar di Pantai T.Ular Muntok Bangka Barat

Senin, 11 Maret 2024. Pukul 13.45 Wib, Nelayan dari Desa Air Putih Mentok Bangka barat Melaporkakn ke Kantor Alobi DPC Bangka Barat adanya satu ekor penyu belimbing/dermochelys coriacea yang terdampar di area bibir pantai tanjung ular Muntok dan telah di amankan oleh beberapa nelayan setempat.

Kemudian, tim Wildlife Rescue Alobi meneruskan laporan tersebut ke BKSDA SUMSEL dan Kementerian Kelautan Perikanan ( KKP ) Setelah berkeordinasi Tim Sepakat untuk Merescue Penyu malang tersebut esok harinya 12 Maret 2024 Pukul 07.00 dan melanjutkan kordinasi kepada nelayan yang mengamankan penyu tersebut untuk melakukan beberapa hal standart penyelamatan pertama agar penyu tersebut dapat bertahan sampai Tim wildlife Rescue datang untuk memeriksanya dan menetapkan langkah penyelamatan berikutnya.

Pak albert, selaku nelayan yang menemukan penyu belimbing mengaku bahwa telah diupayakan penyu ini dihalau kembali ke laut, akan tetapi masih terbawa ombak hingga ke bibir pantai. Dan pak albert menuturkan, “ini pertama kali saya menemukan penyu sebesar ini, selama lebih 40 tahun saya melaut mencari ikan.” Serta beberapa tahun lalu pak albert menemukan anak dugong terdampar juga disini. pungkas nya.

Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi pak albert dan masyarakat sekitar akan kemunculan dugong dan penyu belimbing disekitar laut tanjung ular yang dimana setelah lama mereka mendiami areal pesisir ini, tidak pernah ditemukan dugong ataupun penyu belimbing.

Pak albert menyampaikan, kemungkinan besar sirip penyu ini hilang karena dipotong oleh seseorang disuatu tempat, ketika penyu terlilit oleh jaring yang dibentangkan ditengah laut untuk menjaring ikan. Karena ketika sirip penyu terbelit dengan erat, sulit untuk dilepaskan. Jadi terpaksa sirip penyu dipotong.
Kemudian, dengan rasa sedih pak albert mengatakan bahwa dari dulu kami tidak diperkenankan untuk membunuh binatang laut selain ikan yang tidak dilarang untuk dijual bebas.
Suatu ketika ada penyu terkena jaring kami, kami lepaskan walaupun harus merusak jaring kami. Dan jika mati, kami harus membawanya kembali ke daratan untuk dikubur dengan layak.

Selasa 12 Maret 2024 Tim Wildlife Rescue yang tergabung dari Kementrian Kelautan Perikanan ( KKP ), Alobi Pusat dan Tim Alobi DPC Babar tiba di lokasi dan langsung melakukan pemeriksaan dan sepakat mengambil keputusan untuk membawa penyu tersebut dari pantai tanjung ular menuju pantai tanjung kalian, Mentok untuk pelepasliaran menimbang jika dilepasliarkan di pantai tanjung ular, ombak yang sedang tinggi ini akan menggulungnya kembali kepantai, Perjalanan menuju pantai tanjung kalian Mentok mengunakan mobil yang memakan waktu 30 menit, Sesampainya di lokasi, penyu belimbing diangkut menaiki kapal nelayan untuk dibawa ke tengah laut dengan radius beberapap KM dari bibir pantai.

Kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah terlibat dalam penyelamatan Penyu belimbing/dermochelys coriacea yang malang ini dan kita ketahui jenis penyu belimbing adalah jenis penyu terbesar di Dunia dan populasinya sudah benar-benar sangat Langka di Bumi ini!!

Salam Lestari
Alobi Foundation Wildlife Rescue & Research Center

English Version :

“Rescue 1 Leatherback Turtle (Dermochelys coriacea) Stranded on Tanjung Ular Muntok Beach, West Bangka”

Monday, March 11 2024. At 13.45 , fishermen from Air Putih Mentok Village, West Bangka reported to the West Bangka DPC Alobi Office that there was a leatherback turtle/dermochelys coriacea stranded in the Tanjung ular beach area of ​​Muntok and had been rescued by several local fishermen.

Then, the Alobi Wildlife Rescue team forwarded the report to the South Sumatra BKSDA and the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP). After coordinating, the team agreed to rescue the poor turtle the next day, March 12 2024 at 07.00 and continued coordinating with the fishermen who secured the turtle to carry out several standard rescue activities. Firstly, so that the turtle can survive until the Wildlife Rescue Team comes to examine it and determine the next rescue steps.

Mr. Albert, as the fisherman who found the leatherback turtle, admitted that he had tried to drive this turtle back into the sea, but it was still carried by the waves to the shoreline. And Mr. Albert said, “This is the first time I have found a turtle this big, in more than 40 years I have been at sea looking for fish.” And several years ago, Mr. Albert found a baby dugong stranded here too. he concluded.

This is a big question for Mr. Albert and the local community regarding the appearance of dugongs and leatherback turtles around the Tanjung ular, where after they have lived in this coastal area for a long time, no dugongs or leatherback turtles have ever been found.

Mr. Albert said that most likely this turtle’s fin was lost because it was cut by someone somewhere, when the turtle got entangled in a net that was stretched out in the middle of the sea to catch fish. Because when a turtle’s fins are tightly entangled, it is difficult to remove them. So the turtle’s fins had to be cut off.
Then, with sadness, Mr. Albert said that from the past we were not allowed to kill marine animals other than fish which were not prohibited from being sold freely.
One time a turtle got caught in our net, we released it even though we had to break our net. And if it dies, we have to take it back to land for a proper burial.

Tuesday 12 March 2024 The Wildlife Rescue Team which is part of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), Alobi pangkalpinang and the Alobi DPC west bangka Team arrived at the location and immediately carried out an inspection and agreed to take the decision to take the turtle from Tanjung ular beach to Tanjung Kalian beach at Mentok city to release considering that if they are released on Tanjung ular beach, the high waves will roll them back to the beach. The journey to Tanjung Kalian Mentok beach by car takes 30 minutes. Arriving at the location, the leatherback turtles are transported on a fishing boat to be taken to the middle of the sea within a radius of a few kilometers from the beach.

We would like to thank all parties who have been involved in saving this poor leatherback turtle/dermochelys coriacea and we know that this type of leatherback turtle is the largest type of turtle in the world and its population is truly very rare on this Earth!!

Salam Lestari
Alobi Foundation Wildlife Rescue & Research Center

Leave a Reply