You are currently viewing Workshop Hari Lingkungan Hidup: Gaya Hidup Zero Waste dan Cerita Penyelamatan Satwa

Workshop Hari Lingkungan Hidup: Gaya Hidup Zero Waste dan Cerita Penyelamatan Satwa

Pangkalpinang, 21 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Komunitas Kreasi Pemuda Pangkalpinang, Rumah Jendela Inspirasi atau Wishes cafe, dan Alobi Wildlife Foundation menggelar sebuah workshop bertajuk “Lifestyle Zero Waste: Cegah – Pilah – Olah”. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu malam ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif dan menjadi ruang bertemunya para pegiat lingkungan hidup dari berbagai komunitas.

Acara diawali dengan sesi berbagi dari Resti Restari, pengelola Rumah Jendela Inspirasi atau Wishes cafe. Ia membagikan cerita tentang latar belakang pendirian kafe ini yang dirancang sebagai ruang ramah tamu, terutama untuk memperkenalkan budaya Bangka kepada tamu asing. Di dalamnya terdapat koleksi kerajinan tangan lokal, perpustakaan dengan buku-buku internasional, serta suasana yang hangat dan inklusif untuk diskusi dan kolaborasi.

Selanjutnya, dalam sesi yang dibawakan oleh founder Alobi, Langka Sani, Alobi menceritakan perjalanan panjang yang telah dilalui sejak awal berdiri. Berawal dari komunitas Alobi berkembang menjadi lembaga yang secara resmi diakui sebagai Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) di Bangka Belitung. Dengan kerja keras dan dedikasi, serta kepercayaan dari donatur dan mitra, pada tahun 2013 Alobi mendirikan fasilitas penyelamatan satwa di Air Jangkang, Bangka.

Sejak saat itu, Alobi telah menyelamatkan lebih dari 8.000 satwa liar, mulai dari primata, burung, reptil, hingga mamalia besar dan satwa laut. Tidak hanya menerima serahan satwa dari masyarakat, Alobi juga aktif terlibat dalam operasi penyitaan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh negara. Dalam pelaksanaannya, Alobi bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebagai institusi resmi pemerintah yang memiliki kewenangan mengelola keanekaragaman hayati di Indonesia.

Tak hanya terbatas pada satwa darat, Alobi juga beberapa kali terlibat dalam rescue satwa laut seperti dugong dan penyu, termasuk upaya rehabilitasi dan pelepasan kembali ke habitat alaminya. Semua ini dilakukan dengan prinsip kesejahteraan satwa dan konservasi yang berkelanjutan.

Dalam forum malam itu, Bang Langka juga menegaskan pentingnya peran komunitas dalam menjaga satwa liar dari ancaman perburuan, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat.

Workshop ini juga menghadirkan narasumber dari Komunitas Kreasi Pemuda Pangkalpinang, yang memperkenalkan berbagai bentuk pemanfaatan limbah menjadi produk kreatif dan bernilai guna. Dari ecobrick, ecoenzyme, hingga berbagai kerajinan tangan seperti tas dan perabotan rumah tangga – semua berasal dari bahan-bahan daur ulang yang dikelola secara kreatif dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar presentasi, suasana hangat malam itu berkembang menjadi diskusi interaktif antar pegiat lingkungan. Mayoritas peserta merupakan individu yang peduli terhadap isu lingkungan, datang dari berbagai latar belakang komunitas dan profesi. Mereka berbagi ide, pengalaman, serta keluh kesah yang sama-sama dipahami oleh para penggiat lingkungan. Seolah-olah apa yang kita usahakan itu tidak berdampak dan membuat sangat lelah. Namun, para senior memberi semangat dengan mengatakan setiap kegiatan kita itu berharga. Setidak-tidaknya membuat orang-orang tahu ada hewan ini di hutan kita, di laut kita, ada gunung sampah yang diam-diam dapat menjadi bom waktu untuk lingkungan hidup kita. Orang menjadi tahu, itu sudah cukup.

Hal itu pulalah yang dilakukan oleh Alobi yaitu penyadartahuan mengenai keberadaan hewan-hewan langka di Bangka Belitung yang sudah sepatutnya untuk kita lindungi.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil: memilah sampah, mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai, serta memperkuat kolaborasi antara komunitas dalam menjaga kelestarian bumi.

Salam Lestari

Penulis: Frista Chairunnisa

Editor: Langka Sani

Leave a Reply