29 April 2025
Alobi Foundation bersama BKSDA Sumatera Selatan mendapati serahan satu ekor Trenggiling (Manis javanica) dari warga Desa Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Trenggiling malang ini sebelumnya sempat memasuki ruang kelas di salah satu sekolah di desa tersebut, sebelum akhirnya diselamatkan oleh warga bernama Faiq, yang berinisiatif langsung menyerahkan satwa tersebut ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Babel K.Reklamasi timah, Air Jangkang.
Saat ini, trenggiling masih menjalani masa perawatan dan monitoring intensif di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel yang nantinya dalam waktu dekat, jika kondisi fisiknya stabil dan respons terhadap lingkungan baik, akan segera dikembalikan ke habitatnya.
Trenggiling (Manis javanica) adalah salah satu spesies mamalia yang hampir punah dan dilindungi Undang-undang selain perburuan yang masif yang menjadi ancaman bagi populasi mereka di alam liar!! Berdasarkan daftar merah IUCN, status konservasinya adalah Critically Endangered (Kritis), dan secara internasional telah masuk dalam Apendiks I CITES, yang artinya seluruh bentuk perdagangan internasional terhadap spesies ini dilarang keras karena populasinya yang semakin langka. Di Indonesia, Manis javanica tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan termasuk di Kepulauan Bangka Belitung.
Rusak dan hilangnya habitat mereka merupakan faktor besar dalam menurunnya populasi mereka di alam liar Indonesia khususnya Bangka belitung. Selain rusak dan hilangnya habitat akibat deforestasi, konversi lahan, dan aktivitas pertambangan, tetapi juga dari perburuan dan perdagangan ilegal yang sangat masif. Satwa ini sering diburu untuk diambil sisiknya, yang secara keliru dipercaya memiliki khasiat dalam pengobatan tradisional, padahal belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Selain itu, daging trenggiling dikonsumsi sebagai makanan eksotis di beberapa negara, dan bagian tubuh lainnya dijadikan suvenir atau bahan aksesoris bernilai tinggi.
Perdagangan satwa liar yang terus berlangsung menjadikan trenggiling sebagai salah satu mamalia yang paling sering diperdagangkan secara ilegal di dunia.
Untuk itu kita berharap semua masyarakat baik instansi Pemerintah untuk turut serta dalam menjaga dan menyelamatkan salah satu sepesies satwaliar yang hampir punah di dunia ini Trenggiling/Pangolin ( Manis Javanica )
Melalui aksi penyelamatan hari ini, Alobi Foundation berharap agar semangat kepedulian masyarakat seperti yang ditunjukkan oleh saudara Faiq dan warga Desa Pemali dapat menjadi contoh inspiratif. Bersama, kita bisa menjaga kelestarian satwa liar Indonesia, demi warisan alam yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Bersama Kita Bisa
Lestarikan Satwa Liar Indonesia
Salam Lestari
Alobi Foundation
Wildlife Rescue & Research Center
#klhk #bksdasumsel #savepangolin #pangolin #wildliferescue #bangkabelitung
English version
“The Silent Survivor: Pangolin of Bangka Island”
April 29, 2025
The Alobi Foundation together with the South Sumatra BKSDA found a handover of a pangolin (Manis javanica) from a resident of Pemali Village, Bangka Regency, Bangka Belitung Province. This unfortunate pangolin had previously entered a classroom at one of the schools in the village, before finally being rescued by a resident named Faiq, who took the initiative to immediately hand over the animal to the Alobi Babel Wildlife Rescue Center , Kampoeng Reklamasi Timah, Air Jangkang.
Currently, the pangolin is still undergoing intensive care and monitoring at the Alobi Wildlife Rescue Center which in the near future, if its physical condition is stable and its response to the environment is good, will be returned to its habitat.
Pangolin (Manis javanica) is one of the mammal species that is almost extinct and protected by law in addition to massive hunting which is a threat to their population in the wild!! Based on the IUCN red list, its conservation status is Critically Endangered, and internationally it has been included in CITES Appendix I, which means that all forms of international trade in this species are strictly prohibited because its population is increasingly rare. In Indonesia, Manis javanica is spread across Sumatra, Java, Kalimantan, and including the Bangka Belitung Islands.
The destruction and loss of their habitat is a major factor in the decline of their population in the wild in Indonesia, especially Bangka Belitung. In addition to the destruction and loss of habitat due to deforestation, land conversion, and mining activities, but also from massive hunting and illegal trade. This animal is often hunted for its scales, which are mistakenly believed to have properties in traditional medicine, even though there is no scientific evidence to support this claim. In addition, pangolin meat is consumed as an exotic food in several countries, and other body parts are used as souvenirs or high-value accessories.
The ongoing wildlife trade makes pangolins one of the most frequently traded mammals in the world.
For that, we hope that all people, both government agencies, will participate in protecting and saving one of the endangered wildlife species in the world, the Pangolin ( Manis Javanica )
Through today’s rescue action, the Alobi Foundation hopes that the spirit of community concern as shown by Mr. Faiq and the residents of Pemali Village can be an inspiring example. Together, we can protect the sustainability of Indonesia’s wildlife, for the sake of a sustainable natural heritage for future generations.
Together We Can
Preserve Indonesia’s Wildlife
Salam Lestari
Alobi Foundation
Wildlife Rescue & Research Center
#klhk #bksdasumsel #savepangolin #pangolin #wildliferescue #bangkabelitung
Writter : Nuriyani Apriza
Editor : Langka Sani