You are currently viewing Lahirnya Satu Ekor Rusa Sambar di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel “The birth of one Sambar Deer  at Alobi Wildllife Rescue Center Bangka Belitung”

Lahirnya Satu Ekor Rusa Sambar di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel “The birth of one Sambar Deer  at Alobi Wildllife Rescue Center Bangka Belitung”

24 April 2025, Telah lahir bayi Rusa Sambar “Unicolor” di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel . Kampoeng Reklamasi air  jangkang, Anak rusa ini lahir dalam kondisi sehat, normal, dan aktif, membawa semangat baru dalam upaya pelestarian satwa liar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

       

Rusa Sambar (Cervus unicolor) merupakan salah satu spesies rusa terbesar di Asia, dikenal dengan tubuhnya yang kokoh dan tanduk jantan yang bercabang megah. Dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature), Rusa Sambar dikategorikan sebagai Vulnerable (Rentan), yang berarti populasinya menghadapi risiko tinggi untuk punah di alam liar akibat tekanan perburuan dan degradasi habitat.

Di Indonesia, Rusa Sambar tersebar luas di berbagai wilayah, termasuk Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan beberapa pulau kecil lainnya. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, keberadaan rusa ini termasuk langka, dan habitat alaminya terbatas pada hutan sekunder, hutan rawa, serta kawasan perbukitan yang masih memiliki tutupan vegetasi alami.

Habitat ideal Rusa Sambar mencakup hutan tropis lembap, hutan rawa, hutan pegunungan, hingga daerah padang rumput terbuka yang dekat dengan sumber air. Spesies ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama sebagai penyebar biji tanaman dan bagian dari rantai makanan alami.

Namun, populasi Rusa Sambar semakin terancam oleh kerusakan dan fragmentasi habitat yang terus berlangsung. Hal ini disebabkan oleh aktivitas seperti penebangan liar, perluasan lahan pertanian, kegiatan pertambangan, serta pembangunan permukiman manusia. Di Bangka Belitung sendiri, kerusakan habitat diperparah oleh kondisi lahan bekas tambang yang belum pulih serta minimnya upaya reforestasi. Tekanan lingkungan ini tidak hanya mempersempit ruang hidup rusa, tetapi juga mengisolasi populasi mereka, sehingga meningkatkan risiko perburuan, penyakit, dan penurunan keragaman genetik.

Kelahiran bayi Rusa Sambar ini menjadi bukti keberhasilan program rehabilitasi satwa liar di PPS Alobi Babel serta menjadi simbol harapan baru bagi keberlangsungan konservasi spesies ini di Bangka Belitung. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian satwa liar demi menjaga kekayaan biodiversitas Indonesia.

Semoga mereka semua bisa kembali kehabitatnnya.

#wildliferescue #endemic #bangkabelitung #rusasambar #cervusunicolor #rusabangka #ppsalobibabel

 

 

English Version

The birth of one Sambar Deer  at Alobi Wildllife Rescue Center Bangka Belitung

 

 

April 24, 2025, Baby Sambar Deer “Unicolor” was born at the Alobi Wildlife Rescue Center Kampoeng Reklamasi air jangkang. The fawn was born in healthy, normal, and active condition, bringing a renewed spirit to the efforts of wildlife conservation in the Bangka Belitung Islands Province. This birth marks a hopeful milestone in the rehabilitation and protection of vulnerable species in the region.

     

 

The Sambar Deer (Cervus unicolor) is one of the largest deer species in Asia, known for its sturdy build and the males’ majestic branching antlers. According to the IUCN (International Union for Conservation of Nature), the Sambar Deer is classified as Vulnerable, indicating that its wild populations are at high risk of extinction due to hunting pressure and habitat degradation.

In Indonesia, the Sambar Deer is widely distributed across Sumatra, Kalimantan, Java, Bali, and several smaller islands. In the Bangka Belitung Province, its presence is considered rare, with its natural habitats confined to secondary forests, swamp forests, and hilly areas that still retain natural vegetation cover.

The ideal habitat for Sambar Deer includes moist tropical forests, swamp forests, mountain forests, and open grasslands near water sources. This species plays a vital role in maintaining ecosystem balance, particularly as seed dispersers and as part of the natural food web.

However, Sambar Deer populations are increasingly threatened by the ongoing loss and fragmentation of their habitats, primarily driven by illegal logging, agricultural expansion, mining activities, and human settlement development. In regions like Bangka Belitung, habitat degradation is exacerbated by post-mining land disturbances and limited reforestation efforts. These environmental pressures not only reduce the available living space for Sambar Deer but also isolate populations, making them more vulnerable to hunting, disease outbreaks, and genetic bottlenecks.

The birth of this baby Sambar Deer serves as a testament to the success of the wildlife rehabilitation programs at Alobi Babel and symbolizes new hope for the conservation of this species in Bangka Belitung. We invite the public to continue supporting wildlife conservation efforts to safeguard Indonesia’s rich biodiversity.

All of them can return to their habitats

#Wildliferescue #endemic #bangkabelitung #sambardeer #cervusunicolor #rusabangka #ppsalobibabel

Writter : Nuriyani Apriza

Editor : Langka Sani

Leave a Reply