Pada hari minggu, 6 Juli 2025 Alobi Foundation menerima serahan buaya berukuran 3,8meter dari warga Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Dikarenakan Rabu (2 Juli 2025) terdapat serangan Buaya di Sungai Pelaben dimana korban terkaman buaya sedang memperbaiki alat tambang pasir timah dekat ponton. Kronologi dari rekan kerja korban, saat kejadian tiba- tiba seekor buaya muncul dan menerkam korban lalu, diseret ke sungai. Jasad Korban ditemukan pada hari ketiga pencarian dalam kondisi tidak utuh sekitar 1kilometer dari lokasi kejadian. Setelah itu masyarakat Desa Air Anyir menangkap buaya tersebut dan melaporkan ke BKSDA Sumsel, untuk segera ditindaklanjuti.


Setelah BKSDA Sumsel mendapati laporan buaya tersebut, BKSDA bersama Alobi foundation langsung menindaklanjuti dengan memindahkan buaya kedalam kandang rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa, Kampoeng Reklamasi.
Menanggapi peristiwa yang terjadi, Alobi Foundation sebagai Lembaga Konservasi di Bangka Belitung menghimbau dengan tegas kerusakan yang terjadi akibat aktivitas penambangan ilegal menjadi faktor utama yang menyebabkan adanya konflik manusia dengan buaya. Aktivitas penambangan merusak habitat dan ekosistem yang memicu serangan dari buaya ke masyarakat sekitar habitatnya. Oleh karena itu mari kita jaga habitat buaya agar tidak ada lagi kasus penyerangan buaya di Kepulauan Bangka Belitung.
#rescue#wildliferescue#Crocodylusporosus#alobibabel#bangkabelitung#habitat#conservation
English Version
“Handover of One Estuarine Crocodile Measuring 3.8 Meters”
On Sunday, July 6, 2025, the Alobi Foundation received a 3.8-meter crocodile from a resident of Air Anyir, Merawang District, Bangka Regency. This was due to a crocodile attack on Wednesday (July 2, 2025), where the victim was repairing tin sand mining equipment near a pontoon. According to the victim’s co-workers, a crocodile suddenly appeared, attacked the victim, and then dragged him into the river. The victim’s body was found on the third day of the search, dismembered, about 1 kilometer from the scene. The Air Anyir Village community then captured the crocodile and reported it to the South Sumatra Natural Resources Conservation Agency (BKSDA) for immediate action.


After receiving the crocodile report, the BKSDA, along with the Alobi Foundation, immediately moved the crocodile to a rehabilitation enclosure at the Animal Rescue Center in Kampoeng Reklamasi.
In response to the incident, the Alobi Foundation, a conservation organization in Bangka Belitung, strongly urges that the damage caused by illegal mining activities is a major factor in human-crocodile conflict. Mining activities destroy habitats and ecosystems, triggering crocodile attacks on communities surrounding their habitat. Therefore, let’s protect crocodile habitats to prevent further crocodile attacks in the Bangka Belitung Islands.
#rescue#wildliferescue#Crocodylusporosus#alobibabel#bangkabelitung#habitat#conservation
Writter : Nuriyani Apriza, Andre
Editor : Langka Sani
